Nur Isna
Fauziyah
Ilmu Ekonomi
2013
Setiap
manusia adalah manusia ekonomi. Walaupun setiap harinya harus berkutat dengan
angka-angka, bahkan praktik-praktik lapangan sekalipun, manusia tidak bisa
lepas dari kegiatan ekonomi. Makan dan minum dalam rangka “memenuhi kebutuhan
hidup, mengorbankan hal lain demi suatu hal karena adanya keterbatasan”, dan
sebagainya merupakan bagian dari aktivitas ekonomi. Ekonomi adalah suatu hal
yang tak terbantahkan pasti hadir dalam kehidupan manusia karena manusia akan
selalu membutuhkan banyak kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Sebagai manusia
yang beragama Islam, saya yakin bahwa Islam juga menghadirkan pegaruhnya bagi
kehidupan ekonomi. Di dalam ekonomi, Islam telah memberikan arah untuk bergerak
supaya semua yang terjadi dalam transaksi ekonomi tidak melenceng dari aturan atau
syariat yang ada di dalam Islam. Di dalam ekonomi islam, diatur bagaimana
transaksi yang menghindari riba dan hal yang diharamkan lainnya.
Namun,
sebagai seorang muslim, apakah kegiatan-kegiatan ekonomi yang kita lakukan
sudah berlandaskan Islam (dalam hal ini berlandaskan ekonomi Islam)?
Berdasarkan Al-Qur’an dan as Sunnah? Ya, saya yakin seorang muslim sekalipun
belum tentu dalam melakukan kegiatan-kegiatannya terutama kegiatan ekonomi
berlandaskan Islam. Begitu pula dengan saya. Banyak hal atau
aktivitas-aktivitas yang tanpa kita sadari kita lakukan tidak berlandaskan asas
keislaman, hanya mengandalkan logika dan nalar “benar atau salah”,
“menguntungkan atau tidak”.
Menelisik
lebih dalam tentang sistem ekonomi yang berlaku saat ini (Indonesia dengan
demokkrasi pancasilanya dan Amerika dengan liberalismenya), ekonomi yang kita
jalani saat ini memang jauh dari “Islam”. Sistem-sistem tersebut memiliki
banyak kekurangan dan belum terbukti menyejahterakan masyarakatnya dan hanya
menyejahterakan golongan tertentu saja.
Ekonomi
syariah atau ekonomi islam yang memiliki orientasi terhadap kehidupan duniawi
serta surgawi hadir sebagai alternatif dari sistem ekonomi konvensional
yang dianggap kurang kokoh dalam membentengi perekonomian dunia. Diharapkan
sistem ekonomi islam dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi
suatu negara dan pembangunan bangsa, khususnya Indonesia. Secara logika, dasar
dan prinsip ekonomi Islam telah terbukti bahwa ekonomi islam dapat dikatakan
lebih baik dan dapat menjawab tantangan global yang rentan krisis daripada
ekonomi konvensional. Dengan menerapkan ekonomi islam, bukan tidak mungkin
Indonesia bahkan dunia dapat kebal dari krisis ekonomi dan dampak yang
dihasilkannya.
Maka,
selayaknya kita sebagai seorang muslim dalam aktivitas-aktivitas kita terutama
aktivitas ekonomi hendaknya berlandaskan ekonomi Islam atau syariah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar