Kamis, 31 Oktober 2013

Ekonomi Islam: Alternatif Benteng Perekonomian Dunia



Nur Isna Fauziyah
Ilmu Ekonomi 2013

Setiap manusia adalah manusia ekonomi. Walaupun setiap harinya harus berkutat dengan angka-angka, bahkan praktik-praktik lapangan sekalipun, manusia tidak bisa lepas dari kegiatan ekonomi. Makan dan minum dalam rangka “memenuhi kebutuhan hidup, mengorbankan hal lain demi suatu hal karena adanya keterbatasan”, dan sebagainya merupakan bagian dari aktivitas ekonomi. Ekonomi adalah suatu hal yang tak terbantahkan pasti hadir dalam kehidupan manusia karena manusia akan selalu membutuhkan banyak kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Sebagai manusia yang beragama Islam, saya yakin bahwa Islam juga menghadirkan pegaruhnya bagi kehidupan ekonomi. Di dalam ekonomi, Islam telah memberikan arah untuk bergerak supaya semua yang terjadi dalam transaksi ekonomi tidak melenceng dari aturan atau syariat yang ada di dalam Islam. Di dalam ekonomi islam, diatur bagaimana transaksi yang menghindari riba dan hal yang diharamkan lainnya.
Namun, sebagai seorang muslim, apakah kegiatan-kegiatan ekonomi yang kita lakukan sudah berlandaskan Islam (dalam hal ini berlandaskan ekonomi Islam)? Berdasarkan Al-Qur’an dan as Sunnah? Ya, saya yakin seorang muslim sekalipun belum tentu dalam melakukan kegiatan-kegiatannya terutama kegiatan ekonomi berlandaskan Islam. Begitu pula dengan saya. Banyak hal atau aktivitas-aktivitas yang tanpa kita sadari kita lakukan tidak berlandaskan asas keislaman, hanya mengandalkan logika dan nalar “benar atau salah”, “menguntungkan atau tidak”.
Menelisik lebih dalam tentang sistem ekonomi yang berlaku saat ini (Indonesia dengan demokkrasi pancasilanya dan Amerika dengan liberalismenya), ekonomi yang kita jalani saat ini memang jauh dari “Islam”. Sistem-sistem tersebut memiliki banyak kekurangan dan belum terbukti menyejahterakan masyarakatnya dan hanya menyejahterakan golongan tertentu saja.
Ekonomi syariah atau ekonomi islam yang memiliki orientasi terhadap kehidupan duniawi serta surgawi hadir sebagai alternatif dari  sistem ekonomi konvensional yang dianggap kurang kokoh dalam membentengi perekonomian dunia. Diharapkan sistem ekonomi islam dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara dan pembangunan bangsa, khususnya Indonesia. Secara logika, dasar dan prinsip ekonomi Islam telah terbukti bahwa ekonomi islam dapat dikatakan lebih baik dan dapat menjawab tantangan global yang rentan krisis daripada ekonomi konvensional. Dengan menerapkan ekonomi islam, bukan tidak mungkin Indonesia bahkan dunia dapat kebal dari krisis ekonomi dan dampak yang dihasilkannya.
Maka, selayaknya kita sebagai seorang muslim dalam aktivitas-aktivitas kita terutama aktivitas ekonomi hendaknya berlandaskan ekonomi Islam atau syariah.

                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar