Rabu, 21 Agustus 2013

Globalisasi dan Ekonomi Islam


 

Oleh: Weningtyas Prastiwi (Akuntansi 2012)

Departemen Media

 

            Perekonomian semakin maju seiring perkembangan zaman. Tak ada hal mengikat dan batas-batas antarnegara semakin samar dalam bidang perekonomian terutama perdagangan. Tiap negara berusaha mendunia dengan kerjasama antarnegara. Inilah perkembangan ekonomi sekarang dalam globalisasi. Tidak bisa dipungkiri, globalisasi telah membuat fluktuasi perkembangan perekonomian. Adakalanya suatu perekonomian memiliki masa keemasan yang menduduki titik puncak pertumbuhan, namun ada waktunya juga suatu perekonomian surut dilanda krisis yang menunjukkan penurunan ekonomi. Pasang atau surut suatu perekonomian dalam globalisasi tergantung pada suatu sistem yang dianut untuk mengatur perekonomian itu. Dalam pergerakannya, globalisasi dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif pada suatu sistem perekonomian yang sedang berjalan. Beragam sistem ekonomi besar yang telah dianut berbagai negara seperti sistem ekonomi kapitalis, komunis, liberal, sosialis, kesemuanya memiliki masa keemasan masing-masing hingga pada akhirnya mengalami penurunan seiring perkembangan jaman. Hal ini menunjukkan suatu sistem ekonomi mempunyai kemampuan masing-masing dalam menghadapi globalisasi. Lalu, sistem ekonomi apa atau yang bagaimana yang dapat atau mampu menghadapi globalisasi dengan baik?

            Dahulu, Amerika Serika dan Eropa dengan sistem ekonomi liberalnya telah berjaya selama beberapa dasawarsa. Amerika telah melanglang buana secara global dalam perekonomian, menguasai berbagai aspek kehidupan dalam ekonomi dengan tonggak perekonomian sebagi negara industri. Namun, dalam menghadapi globalisasi Amerika dengan sistem ekonomi liberalnya pun tak bisa berkelit dari krisis yang melanda. Hal tersebut juga setali tiga uang dengan perekonomian Eropa yang mengalami gejolak, seperti Yunani. Kehancuran itu paling tidak menunjukkan indikasi bahwa sistem ekonomi di Negara maju tidak menjamin aman dari pelbagai pengaruh negatif globalisasi.

Sistem ekonomi Islam yang sedang tumbuh juga dapat terancam oleh pengaruh globalisasi. Namun, ekonomi Islam akan mampu berkembang dalam era globalisasi jika mampu survive memahami tututan zaman. Ekonomi Islam menghadapi berbagai tantangan seiring perkembangannya dalam era globalisasi, di antaranya adalah menumbuhkan perekonomian yang berkualitas dan upaya menjaga perekonomian agar tetap berada di jalan syar’i.   

            Ekonomi Islam dapat dikatakan merupakan sistem ekonomi yang paling sempurna diantara sistem perekonomian yang lain. Dalam ekonomi Islam semua hal diatur berdasarkan pada Al Quran yang sudah pasti kehaqiqiannya, serta adanya pemisahan yang jelas antara hablumminannas (hubungan antarsesama manusia) dan hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah). Ekonomi  Islam merupakan ekonomi  baru dalam dunia modern yang akhir-akhir ini banyak dilirik dan dipelajari, sebab dalam ekonomi Islam tidak ada hal yang memberati seseorang. Misalnya, dalam perbankan tidak diperkenankan adanya bunga pinjaman tetapi disebut balas jasa peminjam, jual-beli yang jelas, jujur, dan tidak meruikan, syirkah antarsesama, kesemuanya telah dibuat aturan-aturan secara  syar’i.

            Perekonomian yang berkualitas adalah perekonomian yang dapat menyejahterakan kehidupan hajat orang banyak. Kualitas dari ekonomi tidak hanya menghasilkan uang (pendapatan) yang tinggi atau produk yang banyak. Hasil dari perekonomian dapat dirasakan secara merata oleh semua kalangan  masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas perekonomian sesuai tuntunan agama dapat dilakukan dengan cara pembangunan sarana prasarana, meningkatkan kualitas SDM untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas, penggunaan teknologi secara benar, dan pengelolaan SDA berdasarkan aturan yang berlaku.

            Lalu, bagaimana perekonomian Islam menjaga keislamannya? Jawabannya adalah sistem ekonomi yang dijalankan harus konsisten dengan dasar aturan dan tujuan awalnya. Dasar perekonomian adalah Al Quran dan Al Hadits, sedangkan tujuanya adalah memenuhi kebutuhan manusia berdasarkan syariah dengan saling berkerjasama, berdagang, pinjam-meminjam berasaskan tolong-menolong antarsesama.

2 komentar:

  1. Izin berkunjung dan menyimak langsung artikelnya gan??

    BalasHapus
  2. senang bisa berkunjung ke bloga anda, infonya sangat mernarik dan bermanfaat
    terimakasih, sukses terus

    BalasHapus